Bukit HOPE: Bukit Harapan Masyarakat Dusun Tawang, Karanganyar
Dusun Tawang merupakan salah satu dusun di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso. Dusun ini berjarak sekitar 50an kilometer dari Stasiun Solo Balapan. Jika menggunakan kendaraan pribadi, lokasi ini bisa ditempuh selama 1,5 jam dengan kecepatan standar.
Dusun
Tawang memiliki kondisi topografi berupa perbukitan. Bahkan antara rumah satu
dengan rumah sebelahnya bisa dipastikan terletak pada ketinggian tanah yang
berbeda.
Dusun
Tawang selain memiliki kondisi pemukiman yang unik juga memiliki kondisi
lingkungan yang bersih. Di desa ini terdapat jalan-jalan kecil yang terlihat
tertata, yang menjadi penghubung antar dusun. Sangat tidak disarankan bagi
kalian yang belum terbiasa dengan medan terjal untuk mencoba jalan-jalan kecil
ini, karena meskipun kondisi permukaan jalan sudah dicor halus namun mereka
memiliki tingkat kemiringan yang cukup menantang.
Terdapat
satu hal yang sangat menarik dari Dusun ini, yaitu semangat pemuda dan
masyarakatnya untuk maju. Hal ini terlihat dari pembukaan Bukit Hope, sebuah
bukit kecil dengan ketinggian +- 1300 mdpl. Di bukit ini terdapat beberapa
rumah pohon dan spot untuk selfie.
Meskipun
baru 3 bulan beroperasi, tempat wisata ini sudah memiliki fasilitas pendukung
seperti loket masuk, toilet, gazebo, dan mushola.
Bukit
HOPE dirintis oleh salah seorang pemuda setempat bernama Heri. Kecintaannya
kepada rekan-rekan pemuda menggerakkan hatinya untuk menemukan sebuah cara agar
mereka memiliki kesibukan bersama di kampung halaman yang bisa memberikan
sebuah penghasilan. Niat baiknya didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat
di dusun tersebut. Mereka bergotong royong membuka Bukit Hope sebagai tempat wisata
dengan cara swadaya.
Saat
ini pengelola pariwisata Dusun Tawang bersama masyarakat setempat tengah
mengupayakan lahan parkir yang nyaman serta akses menuju bukit yang mudah
dijangkau. Sampai saat ini, pengelola masih memanfaatkan halaman rumah warga
sebagai lokasi parkir. Dari lokasi parkir, wisatawan masih harus menempuh
jalanan tanah yang cukup menanjak selama kurang lebih 10 menit. Bagi yang tidak
kuat berjalan jauh, terdapat jasa layanan antar ojek menuju bukit dengan biaya
Rp. 5.000,-/orang.
Sesampainya
di atas bukit, kalian akan disuguhi dengan berbagai hal yang menarik. Salah
satunya adalah berbagai spot selfie yang tidak hanya bisa digunakan untuk
selfie, tetapi juga bisa difungsikan sebagai gardu pandang.
Kalian akan menjumpai berbagai hiasan yang berasal dari
limbah botol bekas. Jumlahnya yang tidak sedikit menunjukkan bagaimana upaya
pengelola dan masyarakat setempat untuk mengolah limbah di dusunnya menjadi
sesuatu yang memiliki nilai fungsi dan nilai keindahan.
Comments
Post a Comment