Ada yang Beda di sini




Mentari masih terbit dari timur dan memancarkan sinarnya, memecah kebekuan pagi.
Roda-roda masih berputar di tepian jalan yang biasa kita lewati.
Semua masih sama kala kita masih saling menyapa di sini.
Angin pun masih berhembus ramah kepada setiap apa yang dijumpainya.
Air juga masih mengalir dari parit kecil menuju sungai di penghujung gang dekat rumah.
Tiada yang berbeda dengan waktu di mana kita biasa berbagi cerita.

Hanya saja rasa yang dihadirkan sudah berbeda.
Pagiku masih terasa beku meski sinarnya telah membakar ariku.
Jalanan masih terasa sepi meski ratusan pasang roda dikayuh memenuhi setiap tepian jalan.
Udara masih terasa panas meskipun angin berhembus lebih ramah dari biasanya.
Air pun terasa tak membasahi kering dahaga meski deras mengalirkan sisa hujan malam lalu.

Ada yang tak sama di sini.
Ada yang hilang di sini.
Ada yang berbeda di sini.
Ada yang tak dapat lagi kutemui di sini.
Ada suara yang tak bisa lagi kudengar di sini.
Ada senyum yang tak bisa lagi kulihat di sini.
Ada sapa yang tak bisa lagi kujumpai di sini.
Ada rasa yang pergi dari sini.
Ada yang tak berpamit, namun telah menjauh dari sini.
Dan aku, masih saja di sini di saat semua sudah pergi.








Comments

Popular Posts