Puncak Andong: Pesona Bukit Rasa Gunung



Gunung Andong terletak di antara Ngablak dan Tlogorjo, Grabag dan berketinggian sekitar 1.463 m.


 
(Sumber: Sari, 2014)

Gunung ini lebih mirip sebuah bukit karena puncaknya yang tidak terlalu tinggi. Hanya membutuhkan sekian jam untuk mencapai puncak dari basecamp yang disediakan. Terdapat beberapa basecamp yang bisa menjadi pilihan pengunjung. Di setiap basecamp telah dilengkapi MCK, tempat beristirahat, serta makanan dan minuman.

Meskipun tidak terlalu tinggi, puncak Andong menawarkan sunrise yang tak kalah eloknya dengan golden sunrise Sikunir. Kalian juga bisa menyaksikan dengan jelas beberapa gunung yang mengitari Andong, seperti Merapi, Merbabu, Lawu, Sumbing, dan Sindoro.
Sunrise dari Puncak Andong saat cuaca cerah
(Sumber: Sari, 2014) 



Sunrise dari puncak Andong saat suasana berawan
(Sumber: Farhan, 2015)


Pemandangan dari Puncak Andong ketika kabut mulai pudar perlahan
(Sumber: Farhan, 2014)


Akses menuju puncak Andong saat ini sangatlah mudah karena telah dilengkapi dengan jalan setapak berupa anak tangga.
Jalan Setapak
(Sumber: Farhan, 2015)


Namun demikian, jika kalian muncak di musim penghujam kalian harus lebih berhati-hati karena jalanan yang cukup licin. Terlebih kondisi track yang terus menanjak menjadikan resiko tergelincir lebih besar.


Suasana Andong saat hujan
(Syahdimar, 2016)


Untuk dapat mengakses itu semua, kalian hanya perlu membayar retribusi masuk sebesar Rp 5.000,- dan retribusi parkir Rp 2.000,- per motor.
Jika kalian berangkat dari Jogja, kalian bisa lewat Jalan Magelang sampai dengan pertigaan Artos kemudian ambil kanan, lurus saja sampai bertemu pertigaan ke arah Salatiga dan Secang/Temanggung, ambil ke kanan.

Pada bulan Agustus 2014, pertama kali saya berkunjung ke sini, suasananya masih sangat sepi. Jika belum terbiasa naik gunung, sangat penting untuk bergabung dengan rombongan lain.

Pada Agustus 2014, kalian masih bisa leluasa untuk ambil foto di manapun, termasuk di pohon legendaris Puncak Andong ini.
(Sumber: Sari, 2014)


Februari, 2015
 Enam bulan kemudian, bukit ini sudah jauh lebih ramai, terutama pada saat weekend atau libur nasional.
(Sumber: Farhan, 2015)


Pada bulan Mei 2016, ketika kembali ke sini, saat itu lebih dari 50 motor terparkir di salah satu basecamp. Bukit ini sudah menjadi mass tourism. Terdapat beberapa rumah yang dibuka sebagai basecamp. Terdapat pula beberapa warung di sekitar basecamp yang buka sepanjang malam dan sepanjang hari.


Comments

Popular Posts